Adabeberapa faktor yang mempengaruhi etika manajerial mencakup : 1. Leadership. Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi . (House et. Al., 1999 : 184).
Pengertian Lingkungan Sosial ā Apa yang dimaksud dengan lingkungan sosial? Apa tujuan lingkungan sosial? Sebutkan faktor-faktor lingkungan sosial! Jelaskan pengertian lingkungan sosial primer dengan lingkungan sosialsekunder Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian lingkungan sosial menurut para ahli, faktor, jenis dan contoh lingkungan sosial secara lengkap. Baca Juga Pengertian Kecerdasan Sosial Pengertian lingkungan sosial adalah tempat dimana masyarakat saling berinteraksi dan melakukan suatu hal bersama baik antar individu maupun lingkungannya. Definisi lingkungan sosial yaitu interaksi yang terjadi antara masyarakat dan lingkungan maupun lingkungan yang terdiri dari makhluk sosial. Dalam lingkungan sosial akan terbentuk suatu sistem pergaulan yang berperan besar dalam membentuk kepribadian seseorang, selanjutnya akan terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Barnett dan Casper 200191 Definisi lingkungan sosial, konteks sosial, konteks sosiokultural, atau milieu yaitu suasana fisik atau suasana sosial dimana didalamnya manusia hidup, atau dimana suatu hal terjadi dan berkembang. Lingkungan sosial dapat berupa kebudayaan atau kultur yang diajarkan atau dialami individu atau individu lain maupun institusi yang berinteraksi dengan individu tersebut. Purba 2002 13-14 Pengertian lingkungan sosial adalah wilayah yang menjadi tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial antara berbagai kelompok dan pranatanya dengan simbol dan nilai juga norma yang telah ditetapkan juga berkaitan dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan atau lingkungan buatan tata ruang. Baca Juga Pengertian Kemalasan Sosial Purwanto Lingkungan sosial merupakan setiap individu dan lainnya yang saling mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Disalam lingkungan tersebut, manusia membentuk kelompok sosial sebagai upaya mempertahankan hidup juga mengembangkan kehidupan. Amsyari Pengartian lingkungan sosial ialah individu atau kelompok yang berada dalam masyarakat, seperti tetangga, teman, juga orang lain yang belum dikenal di lingkungannya maupun masyarakat umum diluar lingkungannya. Stroz Lingkungan sosial juga diartikan sebagai segala kondisi di lingkungan dalam kehidupan dimana ada cara tertentu yang bisa memberikan pengaruh pada tingkah laku individu, termasuk pertumbuhan dan perkembangan proses kehidupan, serta bisa diartikan sebagai persiapan lingkungan bagi generasi penerus. Ciri-Ciri Lingkungan Sosial Berikut ini ciri atau karakteristik lingkungan sosial, diantaranya Mengikutsertakan berbagai pihak dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Masyarakat dapat menikmati hasilnya sehingga kesejahteraan hidup mereka dapat meningkat. Masyarakat mengembangkan hak dan modal sosial dalam memanfaatkan sumber daya dan pengelolaannya. Tingkatan atau Fase Lingkungan Sosial Pembentukan lingkungan sosial seorang individu pertama kali dilakukan dalam lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga, individu diajarkan cara, sikap dan sifat untuk berinteraksi dengan orang lain baik dalam maupun luar keluarga. Baca Juga Pengertian Kemalasan Sosial Selanjutnya, lingkungan sosial individu akan berlanjut ke lingkungan sekolah. Pelajaran bersosialisasi dari keluarga akan dikembangkan ke lingkungan sekolah. Lingkungan sosial sekolah tertinggi berada dibangku perkuliahan. Setelah lingkungan sosial sekolah, seseorang akan memasuki lingkungan kerja. Dalam lingkungan sosial kerja, individu mulai mandiri dan memberikan apresiasi serta ilmunya pada bidang sesuai kemampuannya. Apabila seseorang sudah cukup siap dan dewasa maka ia akan bertemu dengan lingkungan masyarakat. Didalam lingkungan masyarakat, individu akan lebih memahami bagaimana sikap, sifat dan konflik dalam masyarakat yang ditemui saat berada dalam lingkungan keluarga juga sekolah. Faktor Lingkungan Sosial Berikut ini beberapa faktor atau atau komponen lingkungan sosial, diantaranya yaitu Pengelompokan sosial Pengertian pengelompokan sosial adalah penyatuan beragam individu dalam persekutuan sosial yang didasari karena adanya hubungan kekerabatan seperti keluarga marga dan lain sebagainya. Penataan Sosial Penting untuk melakukan penataan sosial untuk mengatur masyarakat agar hidup tertib. Penataan sosial ini bisa berupa aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam kerjasama dan pergaulan setiap anggota masyarakat yang dimana setiap orang harus memiliki kedudukan yang jelas sehingga akan lebih jelas untuk mengetahui suatu kepentingan satu sama lainnya. Pranata Sosial Tak sedikit pranata sosial dikembangkan atas dasar kepentingan penguasaan lingkungan pemukiman yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat yang berkaitan. Ada banyak peraturan yang dijalankan untuk menyingkirkan orang yang bukan anggota kesatuan sosial tersebut. Kebutuhan Sosial Suatu lingkungan sosial dapat terbentuk akibat adanya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski sudah diketahui bahwa tak semua kebutuhan individu bisa terpenuhi termasuk juga kebutuhan sosial. Baca Juga Pengertian Realitas Sosial Jenis Lingkungan Sosial Berdasarkan pendapat Ahmadi 2003 201, ada 2 macam lingkungan sosial antara lain Lingkungan Sosial Primer Pengertian lingkungan sosial primer adalah jenis lingkungan sosial yang dimana ada suatu hubungan yang erat antar anggota dimana anggotanya saling mengenal dengan baik satu sama lain. Lingkungan Sosial Sekunder Pengertian lingkungan sosial sekunder adalah jenis lingkungan sosial dengan hubungan antar anggotanya agak longgar dan hanya berorientasi pada kepentingan formal dan kegiatan/aktivitas khusus. Contoh Lingkungan Sosial Contoh lingkungan sosial, diantaranya yaitu Lingkungan Keluarga Lingkungan sosial pertama kali seorang individu dibentuk dalam lingkungan keluarga. Dalam lingkungan ini, individu diberi pengajaran tentang cara, sikap dan sifat untuk berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan Sekolah Selanjutnya, lingkungan sosial seorang individu akan berlanjut ke lingkungan sekolah, kemudian ia dapat mengembangkan cara bersosialisasi yang telah diajarkan dalam lingkungan keluarga. Lingkungan sosial sekolah ini hingga tingkat sekolah tertinggi yaitu perkuliahan. Lingkungan Kerja Setelah itu, seorang individu akan masuk ke lingkungan kerja, disini ia mulai belajar mandiri dan mengapresiasikan serta ilmunya pada bidang yang seseuai dengan keahliannya. Lingkungan kerja adalah lingkungan sosial yang nantinya mendekatkan individu dengan lingkungan sosial dengan jangkauan terluas. Lingkungan Masyarakat Dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan juga lingkungan kerja, selanjutnya individu yang sudah cukup siap dan dewasa akan bertemu dengan lingkungan masyarakat. Dimana didalam lingkungan sosial masyarakat, seorang individu akan memahami konflik; sifat dan sikap dalam masyarakat yang tak ditemui di lingkungan sosial lainnya. Baca Juga Pengertian Modal Sosial Demikian artikel pembahasan tentang pengertian lingkungan sosial menurut para ahli, faktor, jenis dan contoh lingkungan sosial secara lengkap. Semoga bermanfaat
yaknifaktor ynag menentukan berhasil atau tidaknya interaksi tersebut. faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu sebagai berikut: a. Situasi sosial, tingkah laku individu harus dapat menyesuaikan diri terhadap situasi yang dihadapi. b. Kekuasaan norma kelompok. Individu yang menaati norma-norma yang ada, dalam setiap
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak terlepas dari lingkungan sosial. Lingkungan sosial bisa dikatakan sebagai aspek penting yang mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap individu atau kelompok dalam suatu definisi masyarakat untuk senantiasa dapat berperilaku maupun bertindak serta memungkinkan perubahan-perubahan dari perilaku setiap individu. Lingkungan sosial yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam, antara lain meiputi lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya dan lingkungan tetangga. Dalam hal ini keluarga merupakan lingkungan sosial yang utama dan pertama dari seorang individu yang dijumpai sejak lahir. Lingkungan SosialPengertian Lingkungan SosialPengertian Lingkungan Sosial Menurut Para AhliStrozAmsyariPurwantoCiri Lingkungan SosialJenis Lingkungan SosialLingkungan sosial primerLingkungan sosial sekunderFaktor yang Mempengaruhi Lingkungan SosialPengelompokan sosialPenataan sosialPranata sosialKebutuhan sosialContoh Lingkungan SosialKeluarga dan MasyarakatSebarkan iniPosting terkait Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa memerlukan bantuan maupun kerjasama dengan individu lain. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membentuk pengelompokan sosial, yang di dalamnya terjalin interaksi sosial individu dengan individu lainnya. Dari contoh interaksi sosial terjalin kemudian melahirkan suatu lingkungan sosial Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya bermacam- macam interaksi sosial dalam lingkup individu maupun kelompok di masyarakat. Pada lingkungan sosial pun di dalamnya tidak terlepas dari aspek nilai dan norma yang berlaku. Selain itu lingkungan sosial memiliki keterkaitan satu sama lain dengan lingkungan alam ekosistem serta lingkungan buatan atau tata ruang di sekitar. Pada hakikatnya, demi kelangsungan kehidupan sehari- hari, manusia memerlukan lingkungan sosial yang selaras dan berkesinambungan. Lingkungan sosial yang selaras dan berkesinambungan tersebut tentunya dibutuhkan oleh semua elemen masyarakat, baik di tingkat individu maupun kelompok. Sehingga untuk mencapai keselarasan dalam suatu lingkungan sosial, maka diperlukan kerjasama secara kolektif di antara anggota masyarakat. Kerjasama dapat mencakup adanya aturan-aturan sesuai kesepakatan bersama yang telah dibuat kemudian dilaksanakan sebagai suatu mekanisme pengendalian lingkungan sosial. Selain itu, lingkungan sosial pada mulanya terbentuk dari adanya pengelompokan-pengelompokan sosial, yang di dalamnya terdapat penyesuaian terhadap adanya aturan- aturan dalam masyarakat yang bersifat memaksa. Dalam hal ini setiap anggota masyarakat dalam suatu lingkungan sosial diwajibkan atau dituntut mematuhi serta menghayati aspek- aspek sosial yang menjadi bagian dari lingkungan sosial, yang membentuk suatu integrasi Pengertian Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah lingkungan yang di dalamnya menggambarkan suasana sosial maupun suasana fisik, dimana manusia hidup dan bertumbuh kembang didalamnya,. Lingkungan sosial dapat berupa dalam wujud kebudayaan diajarkan kepada seorang individu, ,maupun berdasarkan pengalaman seorang individu atau mungkin interaksi sosial yang terjalin. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang menjadi tempat berlangsungnya beraneka ragam interaksi sosial yang terjalin antara berbagai kelompok- kelompok sosial dalam masyarakat beserta pranata dan simbol sosial, dan juga nilai serta norma yang sudah terstruktur, serta berkaitan erat dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan atau buatan yang ada di sekitar kehidupan masyarakat sehari- hari. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang terdiri dari sekumpuan makhluk sosial yang membentuk suatu jaringan sistem sosial akan interaksi dalam kehidupan sosial, yang berperan secara signifikan dalam membentuk kepribadian seseorang yang mempunyai tatanan nilai dalam kehidupan. Secara umum lingkungan sosial dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang terdapat di sekitar kehidupan manusia yang dapat memberikan pengaruh pada manusia tersebut, serta manusia-manusia lain yang ada di sekitarnya. Adapun menurut pendapat para ahli, definisi lingkungan sosial antara lain adalah sebagai berikut; Stroz Lingkungan sosial adalah semua kondisi di sekitar dalam kehidupan dimana terdapat cara-cara tertentu yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu, termasuk pertumbuhan dan perkembangan pada proses kehidupan, serta dapat pula dipandang sebagai bekal persiapan lingkungan bagi generasi yang selanjutnya atau generasi penerus. Amsyari Pengertian lingkungan sosial adalah individu atau kelompok lain yang berada di sekitar kehidupan masyarakat, seperti tetangga, teman-teman, termasuk juga orang lain di sekitarnya yang belum dikenal atau masyarakat umum di luar lingkungan sekitar. Purwanto Arti lingkungan sosial adalah setiap orang atau individu lain yang saling mempengaruhi dalam kehidupan sehari- hari. Di dalam lingkungan sosial, manusia membentuk pengelompokan sosial diantara sesama dalam upayanya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam suatu kehidupan sosial manusia juga memerlukan organisasi yaitu sekolah, kelompok masyarakat dan lain-lain. Ciri Lingkungan Sosial Adapun ciri- ciri lingkungan sosial antara lain sebagai berikut; Segenap pihak diikutseratakan dan masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab Dalam ciri ini setiap bentuk partisipasi dari masyarakat serta adanya tanggung jawab dan peranan menunjukkan lingkungan sosial yang interaktif. Oleh karena itulah setiap masyarakat cenderung aktif peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya Ciri ini ditandai dengan tingkat perekonomian dalam aspek pendapatan masyarakat yang mencukupi, area tempat tinggal dan pemukiman yang sehat, aman dan layak serta adanya kesempatan kerja yang mendukung, laju pertumbuhan dan distribusi penduduk sesuai dengan daya dukung lingkungan dan daya tampung sosial, tingkat pendidikan penduduk dan juga tingkat kesehatan yang memadai Penghormatan terhadap hak-hak masyarakat serta modal sosial yang dikembangkan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup Ciri ini ditandai dengan adanya perlindungan hukum terhadap hak intelektual yang dimiliki seorang individu maupun kelompok dalam suatu masyarakat. Contoh nyatanya misalnya melalui adanya hak paten, serta perlindungan terhadap hak-hak adat masyarakat lokal misalnya melalui peraturan daerah yang mengakomodasi perlindungan atas hak-hak masyarakat lokal. Jenis Lingkungan Sosial Lingkungan sosial dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu Lingkungan sosial primer Lingkungan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang terjalin erat antara anggota satu dengan anggota lain, dimana terjalin suatu hubungan saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain. Hubungannya saling berkesinambungan. Selain itu lingkungan sosial jenis ini ditandai dengan interaksi dan kerja sama yang bersifat fundamental, serta pertemuan yang intens dalam membentuk struktur dasar dan ide- ide sosial oleh individu secara mendalam. Lingkungan sosial sekunder Lingkungan sosial jenis ini di dalamnya terjalin suatu hubungan anggota satu dengan anggota lainnya secara agak longgar, tidak begitu intens, serta hanya berorientasi pada kepentingan-kepentingan formal maupun aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupan masyarakat. Selain itu lingkungan sosial sekunder didasarkan pada kepentingan atau aktivitas sosial tertentu yang khusus, dan para anggota dalam kelompok ini cenderung berinteraksi atas contoh status sosial yang spesifik, bukan untuk kepentingan umum. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Sosial Faktor- faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial adalah sebagai berikut Pengelompokan sosial Pengelompokan sosial mencakup berbagai macam individu yang terkonstruksikan menjadi sekelompok individu dalam suatu persekutuan atau pengelompokan sosial yang dilandasi hubungan kekerabatan genealogical based relationship, misalnya keluarga inti atau batih, marga atau klen, suku bangsa dan lain-lain. Penataan sosial Penataan sosial merupakan aspek penting yang mendukung dalam lingkungan sosial. Penataan sosial berfungsi sebagai pengatur ketertiban hidup dalam kehidupan masyarakat sehari- hari yang dapat mempersatukan sekumpulan individu. Penataan sosial dapat terwujud dalam aturan-aturan yang dijadikan pedoman bersama dalam mewujudkan kerja sama dan interaksi sosial sehari-hari antar anggota masyarakat di lingkungan sosial terkait. Dalam hal ini, setiap orang harus jelas kedudukannya dan peranan- peranan yang harus dilakukan, serta memahami apa yang harus diberikan, kemudian apa yang dapat diharapkan dari pihak lainnya dalam suatu lingkungan sosial. Pranata sosial Pranata sosial pada umumnya dikembangkan berdasarkan pada aspek kepentingan penguasaan lingkungan permukiman yang memiliki makna penting bagi kelangsungan hidup masyarakat yang berkaitan di suatu lingkungan. Berbagai peraturan secara jelas dan terarah dikembangkan untuk menyaring secara selektif orang-orang yang bukan anggota dari fungsi pranata sosial sebagai kesatuan sosial. Pada dasarnya, orang- orang yang tersisih atau terasing dari lingkungannya tidak mempunyai hak dan kewajiban yang sama atas penguasaan sumber daya alam yang tersedia seperti anggota dari suatu pranata sosial umum lainnya. Kebutuhan sosial Lingkungan sosial itu secara dasar terkonstruksikan oleh dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana diketahui, bahwa tidak semua kebutuhan hidup manusia itu bisa terpenuhi oleh seorang diri, adanya kebutuhan sosial sosial needs dimana dapat terpenuhi jika masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain dapat saling berinteraksi dalam kehidupan sosial sehari- hari. Contoh Lingkungan Sosial Adapun untuk beragam contoh lingkungan sosial yang sering dikumpai dalam kehidupan masyarakat di keseharian, antara lain adalah sebagai berikut; Keluarga dan Masyarakat Struktur keluarga yang meliputi ayah, ibu, dan anak menjadi bagian penting dari lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan diri individu, sedangkan masyarakat di sekitar merupakan lingkungan sosial yang dikenal dan memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak, yang salah satu diantaranya adalah teman sebaya atau sepermainan. Demikianlah materi yang telah dibegikan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian lingkungan sosial menurut para ahli, ciri, jenis, faktor dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan.
1 Masalah Sosial yang Jelas. Masalah sosial yang jelas adalah sejenis masalah sosial yang dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Contoh dari masalah sosial yang jelas ini adalah konflik yang menghancurkan desa atau kampung. Seperti konflik sosial di provinsi Lampung. 2.
Diah Ayu Ratri Putri Aryani Pendidikan dan Literasi Wednesday, 07 Jun 2023, 2356 WIB Sumber Lingkungan merupakan bagian penting untuk pembentukan perilaku anak, karena anak tidak terlepas dari lingkungan sosialnya. Anak sebagai makhluk sosial akan terus berinteraksi dengan lingkungan sosialnya untuk keberlangsungan hidupnya. Kemudian anak akan mengamati dan meniru perilaku-perilaku yang tampak di hadapannya. Nurture adalah faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi individu sejak masih di dalam kandungan sampai meninggal. Namun, pada faktor nurture atau lingkungan. Dimana, lingkungan sangat mendominasi dalam pembentukan perilaku anak, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah yang juga termasuk lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan lingkungan fisik tempat tinggal anak. Ada tiga jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku anak, Diantaranya adalah sebagai berikut 1. Lingkungan Keluarga Keluarga adalah lingkungan yang paling penting yang dapat membentuk watak dan karakter. Keluarga adalah lingkungan pertama, di mana orang melakukan komunikasi dan sosialisasi diri orang lain selain dirinya. meletakkan dasar pengalaman dengan kasih sayang dan sepenuhnya cinta, kebutuhan akan otoritas dan nilai-nilai ketaatan. Orang tua secara tidak langsung menjadi panutan bagi anak untuk ditiru. apa yang dilihat dan dipelajari oleh orang tua, apa yang dirasakan dan dialami anak, termasuk hal-hal yang menyenangkan, menyakitkan, atau membanggakan, yang dirasakan dalam benak anak. Peniruan perilaku anak melibatkan proses yang mempengaruhi mereka, yaitu perhatian dan representasi. Dalam pandangan psikologis, anak menyerap semua pengalaman pribadinya tanpa evaluasidan seleksi yang ketat. semua diterima sebagai sesuatu yang wajar tanpa keraguan. 2. Lingkungan Sekolah Sekolah adalah lingkungan kehidupan sosial kedua anak setelah keluarga. Anak belajar berinteraksi dengan guru dan teman sebaya, keduanya sama-sama mampu mempengaruhi perilaku anak. Guru adalah mediator baik antara anak-anak atau antara anak-anak dan orang tua. Sekolah juga mengembangkan aspek lain seperti pembentukan sikap, kebiasaan, belajar kelompok, dll. Selain itu, perhatian guru dan metode atau model pembelajaran yang digunakan untuk anak-anak Juga menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. rangkaian aktivitas dimana siswa belajar sedangkan mengajar dilakukan oleh guru, yang meyebabkan terjadinya pembentukan sikap atau tingkah laku dalam diri siswa sebagai interaksinya dengan lingkungan belajar yaitu guru, dan sumber belajar. 3. Lingkungan Sosial Masyarakat Lingkungan masyarakat adalah lingkungan terbesar dalam kehidupan individu. Zastrow, mengatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah semua individu dan sistem yang saling berinteraksi satu sama lain untuk membentuk pola hubungan. Oleh karena itu lingkungan masyarakat juga berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai etika dan estetika dalam membentuk perilaku anak. Albert Bandura merupakan seorang pakar dalam bidang psikologi yang dikenal melalui teori fenomenalnya tentang Social Model. Menurutnya, perilaku manusia terbentuk dari sebuah proses peniruan yang disebut dengan teknik modeling dari lingkungan sekitarnya. References Asikin, I. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Di Lingkungan Keluarga. Huda, N. Penerapan Modelling Teori Albert bandura Pada Mata Pelajaran Fikih Di Mi Umul Qura. Shofiyatuz Zahroh, N. Peran Lingkunagan Sosial Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di Jogja Green School. Utami, W. D. peran Orang Tua Terhadap Perilaku Meniru Modelling Anak Dalam Konsep Psikologi Perkembangan Di Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir. literasi perilaku anak Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Pendidikan dan Literasi Terpopuler Tulisan Terpilih
TEORIPERTUKARAN SOSIAL (SOCIAL EXCHANGE THEORY) Sudut pandang Pertukaran Sosial berepndapat bahwa orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya dari penghargaan yang diterima (Monge dan Contractor, 2003). Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori pertukaran sosial antara lain
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lingkungan merupakan salah satu faktor pembentuk kepribadian baik fisik maupun perilaku. Bagaimana tidak, jika lingkungannya baik maka individu itu akan memiliki pribadi yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Contoh saja di lingkungan masyarakat atau di lingkungan tempat tinggalnya, apabila dilingkungan tersebut teman-temannya suka bermabuk-mabukan, berjudi atau bahkan sampai melakukan hubungan bebas, maka ia akan seperti itu pula. Berbeda dengan lingkungan pesantren yang dimana individu-individunya lebih memiliki pergaulan yang telah terdidik akhlaknya maupun sopan santunnya didalam begitu lingkungan tidak pula menjadi tolak ukur pembentuk kepribadian individu, banyak diantara orang menganggap lingkungan yang mempunyai sifat baik ataupun buruk dapat merubah fisik ataupun perilaku seseorang. Namun semua itu tergantung pada setiap individu masing-masing dapat memahami situasi yang ada di lingkungannya atau nyatanya saat terjadi banjir di kampung halamannya, otomatis para warga akan bergotong royong membersihkan kampungnya, jika seorang individu itu memiliki kecintaan terhadap kampungnya, atau paling tidak dengan rumahnya yang kebanjiran dan memiliki kesadaran maka ia akan ikut berpartisipasi dalam pembersihan kampung akibat banjir tersebut. Berbeda dengan individu yang pemalas dan tidak memiliki kesadaran, ia tidak akan membantu atau ikut berpartisipasi dalam pembersihan kampungnya tersebut, atau bahkan sangat tidak memperdulikan hal itu meskipun rumahnya kebanjiran. Mungkin dia hanya akan melihat orang tuanya maupun saudaranya membersihkan rumah, sedangkan dia hanya duduk-duduk atau bahkan tidur. Ia acuh tak acuh meskipun itu juga merugikan dirinya. Maka hal itu seharusnya dapat disadari oleh setiap individu agar dapat berperan di dalam lingkungan masyarakatnya, meskipun berperan sedikit ataupun besar namun semua itu akan memberi nilai diri dihadapan masyarakat. Penulis 1. Muchammad Rafiq Al Khariri2. Qoni Nella Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
PengertianLingkungan. Lingkungan adalah semua yang ada di sekitar makhluk hidup dan mempengaruhi perkembangan kehidupan. Pengaruh tersebut baik secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan adalah sebuah kombinasi di antara kondisi fisik. Kondisi tersebut mencakup keadaan antara sumber daya alam.
Perilaku politik dan pilihan merupakan sebuah konstruksi sosial, sehingga untuk memahaminya diperlukan dukungan konsep dari berbagai berbagai disiplin ilmu. Dalam menganalisis hal tersebut, maka banyak variabel yang perlu diperhatikan dalam konteks sosial yang sangat dinamis. Mulai dari variabel ekonomi, psikologi sosial, konsep sosiologis geopolitik dan sebagainya Gaffar, 2005. Berbagai disiplin ilmu atau berbagai variabel digunakan secara menyeluruh dan integral. Sebagai manifestasi sikap politik, pilihan politik tidak dapat dipisahkan dari budaya politik yang oleh Almond dan Verba diartikan sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, serta sikap terhadap peranan warga negara didalam sistem itu. Almond menyebutkan bahwa, tiap sistem politik mewujudkan dirinya di dalam pola orientasi-orientasi dan tindakan-tindakan politik tertentu. Dia menyebut pola-pola orientasi-orentasi ini sebagai kebudayaan politik. Seseorang dalam suatu komunitas masyarakat akan dihadapkan oleh nilai dan norma yang diterima sebagai suatu kemestian. Hal inilah yang mempengaruhi pola perilaku seseorang beserta orientasi-orientasi terhadap objek-objek yang ada, dan seperti yang disebutkan oleh Almond, bahwa pola-pola orientasi terhadap objek-objek politik, merupakan wujud dari kebudayaan politik suatu komunitas masyarakat. Dalam suatu masyarakat terdapat suatu nilai-nilai yang dianut sebagai suatu kesatuan pola bertindak, berpikir dan merasakan. Inilah yang disebut sebagai budaya masyarakat secara keseluruhan. Sejumlah elemen kebudayaan dianut dan mempengaruhi perilaku seluruh anggota masyarakat, sementara sejumlah elemen kebudayaan yang lain, meskipun dianggap memiliki salienasi yang tinggi oleh para penganutnya, hanya berlaku di kalangan anggota kelompok yang sangat terbatas, dalam artian inilah para ahli membedakan pengertian kebudayaan dari sub kebudayaan. Dari uraian diatas, dapat di katakan bahwa terdapat suatu nilai yang berlaku secara menyeluruh, tapi terdapat pula nilai yang dianut oleh kelompok masyarakat tertentu, dan itu biasanya tidak berlaku bagi kelompok masyarakat lain Mashod, 1987 . Seperti halnya pendekatan- pendekatan yang diuraikan sebelumnya tentang perilaku memilih, itu bersumber dari penelitian yang diadakan di negara-negara maju, pemilu yang berulang-ulang dan praktek demokrasi yang relatif bersih, memungkinkan teori itu memiliki validitas tinggi untuk memprediksi perilaku pemilih untuk pemilu-pemilu berikutnya. Untuk konteks Indonesia, terdapat perbedaan antara masa orde baru dan pasca orde baru, seperti iklim sosial politik yang berbeda antara kedua masa tersebut. Tapi bukan berarti hasil kajian pada masa sebelumnya sama sekali tidak bisa digunakan, mengingat hasil penelitian pada masa reformasi masih sangat terbatas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku politik munurut Surbakti 199216 adalah 1. Lingkungan sosial poltik taklangsung, seperti sistem politik, ekonomi, sistem kebudayaan media massa. 2. Lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian masyarakat seperti keluarga, agama, sekolah, dan kelompok pergaulan. 3. Struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu. 4. Faktor lingkungan sosial politik langsung berupa situasi, yaitu keadaan yang mempengaruhi masyarakat secatra langsung ketika hendak melakukan suatu kegiatan, sepri cuaca, keadaan keluarga, keadaan ruang, kehadiran orang lain, suasana kelompok dan ancaman dengan segala bentuknya. Dari lingkungan sosial politik langsung masyarakat mengalami sosialisasi langsung dan internalisasi nilai dan norma masyarakat, termasuk nilai dan norma kehidupan bernegara dan pengalaman-pengalaman hidup pada umumnya. Dimana faktor lingkungan sosial politik yang berupa sosialisasi internalisasi dan politisasi, selain itu faktor lingkungan sosial politik taklangsung juga mempengaruhi lingkungan sosial politik langsung berupa situasi. Faktor lingkungan sosial berupa sosialisasi, internalisasi dan politisasi akan mempengaruhi struktur kepribadian atau sikap perilaku pemilih. Perilaku politik suatu masyarakat juga bisa dipengaruhi oleh adanya unsur-unsur kekuasaan. Seorang pemimpin sebagai pemilik kekuasaan bisa mempengaruhi, bahakan menciptakan dan menggiring pengikut, menjadi provokator pengikut, sehingga para pengikut dapat mempengaruhi pemimpin yang diinginkan. Sebaliknya seorang pengikut dapat mempengaruhi pemimpin, bisa memberikan bisikan, dan menyuruh untuk memeprtahankan kekuasaan dan bahkan bisa menjatuhkan kekuasaannya Hidayat, 2002 44. Diantara beberapa jenis pengelompokkan sosial, agama merupakan salah satu faktor penting pembentukan perilaku memilih di Indonesia, sejumlah penelitian menunjukkan, agama pemilih memiliki korelasi nyata dengan perilaku memilih Prihatmoko, 2005. Setiap orang yang mengaku beragama, akan mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari kelompok agamanya dan pilihan politiknya biasanya disejalankan dengan agama yang dianutnya. Studi tentang besarnya pengaruh agama, bisa saja menjadi hal yang kurang relevan lagi untuk masa sekarang ini. Tapi beberapa rujukan lain justru memperkuat bahwa agama menjadi variabel penting dalam membentuk perilaku memilih. Selain orientasi agama, terdapat faktor sosial yang perlu mendapat perhatian yaitu usia dan jenis kelamin. Studi-studi tentang faktor usia dan jenis kelamin terhadap perilaku pemilih sangat penting dilakukan, jumlah kaum wanita yang lebih lima puluh persen dari total populasi merupakan proporsi yang menentukan hasil pemilu jika terdapat korelasi erat antara jenis kelamin dan pola pilihan. Berbicara tentang korelasi antara jenis kelamin dengan pola pilihan, Ramlan Surbakti menjelaskan terdapat perbedaan perilaku politik perempuan dari pria baik pada peringkat warga negara maupun pada peringkat elit yang dijelaskan dengan perbedaan belajar mengenai sex roles dan sex role yang pantas dalam bidang politik pada masa kanak-kanak atau masa ini diartikan sebagai sosialisasi politik. Populasi perempuan yang melebihi setengah dari keseluruhan jumlah populasi merupakan suatu kajian yang menarik, apalagi mekanisme yang ada yaitu legitimasi pada hasil pemilihan umum yang mensyaratkan suara mayoritas, menjadikan posisi perempuan ini menjadi hal yang patut untuk diperhatikan. Adanya perbedaan perilaku politik antara laki-laki dan perempuan, seperti yang diungkapkan oleh Ramlan Surbakti, menjadikan faktor sosial ini perlu diperhatikan. Faktor sosial lainnya yang perlu diperhatikan yaitu orientasi kandidat. Pengaruh orientasi kandidat terhadap pola perilaku dan pilihan pollitik tidak tampak pada pemilu-pemilu pada zaman orde baru, dengan sistem pemilu yang memilih partai, umumnya para pemilih tidak memperhatikan kandidat saat melakukan pencoblosan. Sistem yang ada pada masa orde baru, memang tidak menyediakan ruang untuk proses pencoblosan kandidat. Tapi pada masa yang lebih demokratis, maka hal ini dimungkinkan. Perilaku pemilih pada pemilu 1999, walaupun masih sistem pencoblosan lambang partai, dipengaruhi faktor kandidat. Hal ini membuktikan bahwa sistem yang lebih demokratis akan membuka seluas-luasnya ruang kontestasi untuk setiap orang untuk āberkompetisiā sesuai dengan aturan yang ada Mufti. 2005. Pada pemilu 2009 dengan sistem pemilihan tanda gambar partai dan nama kandidat, faktor kandidat legislatif akan memberi pengaruh besar terhadap perilaku memilih, terlebih-lebih pada pemilihan presiden dengan sistem pemilihan langsung. Terdapat bangunan kognitif yang digunakan oleh pemilih untuk menilai seseorang yang akan maju sebagai calon atau kandidat, sehingga faktor kandidat sangat berpengaruh terhadap pola pilihan pemilih. Adnan Nursal 200437 menguraikan sejumlah orientasi pemilih dalam ajang pemilihan umum, antara lain 1. Sosial imagery atau citra sosial pengelompokan sosial, menunjukan streotip kandidat atau partai untuk menarik pemilih dengan menciptakan asosiasi antar kandidat atau partai dengan segmen - segmen tertentu dalam masyarakat. Social imagery adalah citra kandidat dalam pikiran pemilih mengenai āberadaā didalarn kelompok sosial mana atau tergolong sebagai apa sebuah partai atau kandidat politik. Social imagery dapat terjadi berdasarkan banyak faktor antara lain a. Demografi 1 Usia contoh partai anak muda 2 Gender contoh calon pemimpin dari kelompok hawa 3 Agama contoh partai bercorak Islam, Katolik b. Sosio ekonomi 1 Pekerjaan contoh partai kaum buruh 2 Pendapatan contoh partai wong cilik c. Kultur dan etnik 1 Kultur contoh kandidat adalah seniman, santri 2 Etnik contoh orang Jawa, Sulawesi d. Politis-ideologi contoh partai nasionalis, partai agamis, partai konservatif, partai moderat. 2. Identifikasi partai, bisa menjadi salah satu faktor yang cukup signifikan dalam menentukan pilihan politik sesuai dengan kedekatan terhadap suatu partai yang dihubungkan dengan kandidat. 3. Identifikasi kandidat a. Emosional feelings, dimensi emosional yang terpancar dari sebuah kontestan atau kandidat yang ditunjukan oleh police making yang ditawarkan. b. Kandidat personality, mengaju pada sifat-sifat pribadi yang penting yang dianggap sebagai karakter kandidat. 4. Isu dan kebijakan politik, pengaruh isu dan program bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perilaku pemilih. Semakin tingginya pendidikan pemilih, yang bisa meningkatkan daya kritis, semakin menyebabkan pentingnya peranan isu dan program. 5. Peristiwa-peristiwa tertentu a. Current events, mengacu pada himpunan peristiwa, isu, dan kebijakan yang berkembang menjelang dan selama kampanye. b. Personal events, mengacu pada peristiwa pribadi dan peristiwa yang pernah dialami secara pribadi oleh seorang kandidat. Misalnya, skandal seksual, skandal bisnis, menjadi korban rezim, pernah ikut berjuang dan lain-lain. 6. Epistemic, adalah isu-isu pemilihan yang spesifik dimana dapat memicu keingintahuan pemilih mengenai hal-hal tertentu. Selanjutnya Lipset 2007181 juga mengemukakan, perilaku pemilih akan dipengaruhi oleh struktur sosial seorang individu, seperti kelompok politik dan sistem politik yang melekat pada individu berdasarkan etnis, agama, atau sistem ekonomi regional. Kemudian Upe 2008205 menurut hasil penelitiannya menyimpulkan terdapat enam variabel atau faktor sebagai stimulus politik yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam memilih kandidat, antara lain 1. Identifikasi figure Dalam proses Pemilihan Anggota Legislatif disebut juga sebagai pemilihan perorangan, hanya saja proses pencalonan melalui seleksi partai politik yang memiliki persentase kursi legislatif yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bahkan saat ini sudah dimungkinkan pencalonan diluar partai atau lebih dikenal dengan calon independent. Oleh sebab itu, harapan dari momentum ini adalah terpilihnya figur yang berkualitas, sehingga mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik, tentu dengan melihat sosok calon pemimpin yang berkemampuan dan profesional. 2. Identifikasi partai politik yang mengusung Secara sosiologis ada kemungkinan faktor ini dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Dimana pemilih mengaitkan pilihannya dengan kelompok sosialnya, dalam hal ini partai politik. 3. Isu kampanye Kampanye merupakan proses penyampaian program dari masing- masing pasangan calon melalui pesan-pesan politik yang bertujuan untuk mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku pemilih. 4. Faktor juru kampanye Juru kampanye yang dimaksud yakni siapa saja yang aktif menyampaikan program-program pasangan calon, baik pada saat kampanye maupun diluar kampanye. Tentu saja para juru kampanye tersebut memiliki ikatan yang lebih dekat dengan konstituen di sekitar mereka. 5. Pertimbangan insentif hibah politik Fenomena menarik dalam Pemilihan Anggota Legislatif adalah maraknya kapitalisme Pemilihan Anggota Legislatif . Pertama, sebuah partai memiliki kewenangan untuk menuntut kontribusi kepada partai politik yang akan mengusungnya. Kedua, dalam kondisi pemilih yang masih sangat terbatas baik aspek ekonomi maupun politik, bisa dimanfaatkan para pihak kandidat untuk mendapatkan suara, dalam hal ini disebut hibah politik. 6. Faktor kelompok penekan pressure group Ajang Pemilihan Anggota Legislatif merupakan sebuah ajang demokratis, namun juga tidak menuup kemungkinan terjadinya praktek premanisme atau apapun bentuknya yang menekan pemilih untuk memilih kandidat tertentu. Selainitu juga ada tekanan dari kelompok dimana masing- masing individu berada seperti keluarga, pertemanan, lingkungan pekerjaan dan sebagainya.
PerilakuMerusak Lingkungan hidup. Penulis menggolongkan perilaku yang merusak lingkungan hidup ke dalam tiga kategori: (1) pertumbuhan populasi manusia; (2) konsumsi yang berlebihan akan sumberdaya alam: hutan, perikanan, sungai, dan seterusnya, dan; (3) polusi udara, air, dan daratan. Tinjauan singkat apapun terhadap topik yang luas ini
Ruang lingkup perilaku politik Dalam pelaksanaan pemilu di Negara ataupun dalam pelaksanaan pilkada langsung di suatu daerah, perilaku pemilih dapat berupa perilaku masyarakat dalam menentukan sikap dan pilihan dalam pelaksanaan pemilu atau pilkada tersebut hal ini jugalah yang membuat digunakannya teori perilaku politik dalam proposal penenlitian ini. Perilaku politik dapat di bagi tiga yaitu 24 1. Perilaku politik lembaga-lembaga dan para pejabat pemerintah, yang bertanggung jawab membuat, melaksanakan dan menegakkan keputusan politik. 2. Perilaku warga negara biasa, berhak mempengaruhi pihak pemerintah dalam melaksanakan fungsinya karena apa yang dilakukan pihak pemerintah menyangkut kehidupan masyarkat luas. 3. Tipologi kepribadian pemimpin, yaitu tipe-tipe kepribadian pemimpin otoriter, Machivelist dan demokrat. Kajian terhadap perilaku politik sering kali dijelaskan dalam kajian psikologis di samping pendekatan struktural fungsional dan struktural konflik. Perilaku aktor politik seperti perencanaan, pengambilan keputusan dan penegakan keputusan dipengaruhi oleh berbagai dimensi latarbelakang yang merupakan bahan dalam pertimbangan politiknya. Demikian juga warga negara biasa dalam berperilaku politik juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan latar belakang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku politik Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku politik masyarakat adalah sebagai berikut a. Perilaku politik, faktor politik ada empat faktor yang meliputi 1. Lingkungan sosial politik tak langsung, seperti sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya dan media massa. 24 Ibid hal. 132 Universitas Sumatera Utara 2. Lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian aktor politik seperti keluarga, agama, sekolah dan kelompok pergaulan. 3. Struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu. 4. Faktor ini saling mempengaruhi aktor politik dalam kegiatan dan perilaku politiknya, baik langsung maupun tidak langsung. 25 b. Faktor sosial, yaitu 1. Komunikasi politik Kompol, yaitu komunikasi yang mempunyai konsekuensi politik baik secara actual maupun potensial, yang mengatur kegiatan dalam keberadaan suatu konflik. 2. Kesadaran Politik, yang menyangkut minat dan pengetahuan seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik. 3. Pengetahuan masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan. 4. Kontrol masyarakat terhadap kebijakan publik yakni masyarakat menguasai kebijakan publik dan memiliki kewenangan untuk mengelola suatu objek kajian tertentu. Pembentukan perilaku politik seseorang salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan ini bisa termasuk juga lingkungan etnis seseorang itu dibesarkan. 26 25 Marāat, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, Jakarta Gramedia Widyasarana, 1992. Hal. 132. 26 Muhammad Asfar, āBeberapa Pendekatan Dalam Memahami Perilaku Memilihā, Jurnal Ilmu Politik edisi Jakarta, Pustaka Utama,1996, hal. 47-48 Lebih lanjut lagi jika menggunakan pendekatan struktural untuk mempelajari perilaku politik seseorang akan dikaitkan dengan suku atau etnisitasnya. Hal ini juga tidak terlepas dari budaya politik yang dianut oleh etnis tertentu, sehingga untuk menjelaskan perilaku politik seseorang terlebih dahulu Universitas Sumatera Utara harus diketahui sejauh mana tingkat orientasi seseorang terhadap sistem politiknya dengan kata lain perilaku politik seseorang dapat dipahami melalui budaya politiknya. Adapun pendekatan yang dibuat penulis adalah Pendekatan Sosiologis. 27 Gerald Pomper Pendekatan ini pada dasarnya menekankan peranan faktor-faktor sosiologis dalam membentuk perilaku politik seseorang, pendekatan ini menjelaskan bahwa karakteristik sosial dan pengelompokan sosial itu mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam menentukan perilaku pemilih. Karakter dan pengelompokan sosial berdasarkan umur tua-muda, jenis kelamin Laki- Perempuan, status sosioekonomi seperti pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan dan kelas, agama, etnik, bahkan wilayah tempat tinggal misalnya kota, desa, pesisir ataupun pedalaman. 28 Dalam studi-studi perilaku pemilih di negara-negara demokrasi, agama tetap merupakan faktor sosiologis yang sangat kuat dalam mempengaruhi sikap pemilih terhadap partai politik atau kandidat. Dalam hal ini agama diukur dari afiliasi pemilih terhadap agama tertentu seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, memperinci pengaruh pengelompokan sosial dalam kajian voting behavior ke dalam dua variable yaitu predisposisi kecenderungan, sosial ekonomi, dan keluarga pemilih. Sosialisasi yang diterima seseorang pada masa kecil sangat mempengaruhi pilihan politik mereka, terutama pada saat pertama kali menentukan pilihan politik. Apakah preferansi politik ayah dan ibu berpengaruh pada preferensi politik anak, sedangkan predisposisi sosial ekonomi berupa agama yang dianut, tempat tinggal, kelas sosial, karakteristik demografis dan sebagainya. Hubungan antara agama dengan perilaku pemilih nampaknya sangat berpengaruh dimana nilai-nilai agama selalu hadir di dalam kehidupan privat dan publik dianggap berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pribadi para pemilih. Hal ini biasanya berhubungan dengan status ekonomi seseorang. 27 http 28 Gerald Pomper, Voterās Choice Varieties of American Electoral Behavior, New York Dod, Mead Company, 1978, Universitas Sumatera Utara Hindu, Budha. Asumsinya bahwa para pemilih yang beragama Islam akan cenderung memilih partai-partai Islam demikian juga yang beragama Kristen Protestan akan memilih Partai Kristen dan seterusnya. 29 Partisipasi Politik
MenurutMasrun, beberapa faktor yang mempengaruhi independen tersebut adalah: 1. Faktor Usia. Usia seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kemandirian seseorang. Pada umumnya, semakin berumur seseorang maka ia akan semakin mandiri atau independen dan tidak mau bergantung pada orang lain. 2.
Table of Contents Definisi lingkungan politik Dampak lingkungan politik terhadap bisnis dan contoh-contohnya Bagaimana bisnis meminimalkan ancaman dari lingkungan politik Lingkungan politik political environment dapat berubah secara dramatis. Misalnya, pada 2018, Presiden Donald Trump melakukan perang dagang dengan Cina. Dia menetapkan tarif dan hambatan perdagangan lainnya pada produk China. Dia berpandangan bahwa praktik perdagangan tidak adil oleh Tiongkok bertanggung jawab atas peningkatan defisit perdagangan AS, pencurian kekayaan intelektual, dan transfer teknologi Amerika secara paksa. Lingkungan politik mengacu pada faktor-faktor di luar perusahaan, yang berkaitan dengan pemerintah atau urusan publik suatu negara, yang memengaruhi perusahaan. Pemerintah, di sini, memiliki arti luas. Itu dapat merujuk kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pemerintah, lembaga pemerintah independen seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Dalam beberapa kasus, lembaga transnasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia, IMF, dan Bank Dunia juga termasuk dalam kategori ini. Dalam arti yang lebih luas, istilah ini juga mencakup berbagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk meluncurkan kebijakan dan peraturan. Dampak lingkungan politik terhadap bisnis dan contoh-contohnya Perubahan iklim politik dapat membawa risiko yang signifikan. Mereka dapat membahayakan strategi perusahaan. Perang, kekacauan politik, dan korupsi adalah contohnya. Beberapa yang lain juga memiliki efek menguntungkan seperti privatisasi dan penegakan hukum yang ketat. Berikut ini saya buat daftar variabel penting dari lingkungan politik Peraturan dan kebijakanBirokrasiStabilitas sistem politik, termasuk perubahan kepemimpinanKomitmen untuk menegakkan aturan, seperti kepemilikan atau hak kontraktualKorupsiKebebasan persPrivatisasi atau nasionalisasiDeregulasi Pemerintah memiliki minat dalam kegiatan ekonomi. Mereka meluncurkan peraturan dan kebijakan untuk mencapai tujuan seperti Pertumbuhan ekonomi yang kuatInflasi rendah dan stabilLapangan kerja penuhNeraca pembayaran seimbangDistribusi pendapatan Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, pemerintah menegakkan dan menciptakan kerangka kerja di mana bisnis dapat dilakukan. Mereka menyediakan infrastruktur, baik fisik dan non-fisik seperti transportasi dan fasilitas publik, fasilitas pendidikan, program kesejahteraan, dan penegakan hukum. Mereka juga mengambil beberapa kebijakan dan peraturan yang mengatur bisnis. Perubahan kebijakan dan peraturan memiliki paparan signifikan terhadap bisnis. Sebagai contoh Aturan anti monopoli atau persaingan mengatur perusahaan bisnis dan mempromosikan persaingan untuk kepentingan perburuhan mengatur hubungan pekerja-pengusaha. Mereka dapat terdiri dari upah minimum, praktik diskriminatif, persyaratan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, dan perlindungan data yang mengatur pengelolaan informasi lingkungan mencakup aspek hukum tentang bagaimana bisnis harus beroperasi ramah pajak tarif dan insentif pajak mengatur pungutan wajib terhadap perorangan atau entitas oleh perdagangan seperti tarif, kuota impor, dan prosedur administrasi yang terkait dengan kekayaan intelektual mengatur perlindungan hak cipta, paten, dan perlindungan kekayaan intelektual subsidi, baik bisnis maupun perorangan, seperti subsidi ekspor dan subsidi tata kelola perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara transparan dan etis untuk mempromosikan praktik bisnis yang etis. Bagaimana bisnis meminimalkan ancaman dari lingkungan politik Dalam beberapa kasus, perusahaan mengembangkan strategi politik untuk mengurangi risiko dan menciptakan peluang. Beberapa perusahaan besar mungkin memiliki pelobi mereka sendiri, atau mereka melakukannya melalui asosiasi dagang. Mereka memainkan permainan politik dan mencurahkan sumber daya yang sangat besar untuk politik untuk mempengaruhi keputusan pemerintah yang penting bagi bisnis mereka. Mereka beroperasi secara pribadi, melalui negosiasi yang tenang dengan para politisi. Bisnis juga dapat terlibat dalam lobi tidak langsung. Mereka mengumpulkan karyawan mereka sendiri, pemangku kepentingan, atau masyarakat umum untuk menyuarakan isu-isu strategis kepada para pembuat kebijakan. Dalam membangun opini, bisnis dapat mengelola melalui kampanye media atau bahkan demonstrasi.
. x3fq01k2dl.pages.dev/187x3fq01k2dl.pages.dev/2x3fq01k2dl.pages.dev/294x3fq01k2dl.pages.dev/52x3fq01k2dl.pages.dev/16x3fq01k2dl.pages.dev/362x3fq01k2dl.pages.dev/188x3fq01k2dl.pages.dev/159x3fq01k2dl.pages.dev/301
lingkungan sosial tidak langsung yang mempengaruhi politik individu adalah