Jakarta(Pinmas) —Salah satu tantangan sekaligus peluang yang dihadapi generasi muda Indonesia adalah segera dibukanya kran ASEAN Economic Community 2015. Indonesia dan Negara-negara di Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan
Foto Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers virtual dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin 06/07/2020. - Indra Kusuma Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengapresiasi seluruh pemuda Indonesia atas kontribusinya dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air. Sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, peran pemuda dinilai sangat signifikan dalam penanganan pandemi serta upaya mendorong digitalisasi dalam banyak sektor kehidupan masyarakat."Dalam pengendalian pandemi, pemerintah banyak dibantu oleh generasi muda Indonesia," tegas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam siaran pers, Kamis 28/10/2021.Dia menambahkan para pemuda berkontribusi besar di lapangan sebagai relawan COVID-19, dan tenaga kesehatan muda yang berjuang menangani pasien. Selain itu, para generasi muda berkontribusi juga dalam melahirkan inovasi dan ide-ide segar, sebagai bentuk adaptasi yang bermanfaat untuk pulih dari pandemi. Termasuk di dalamnya, upaya literasi digital yang sangat diperlukan masyarakat selama pembatasan kegiatan, agar dapat tetap produktif. Begitu pula perkembangan dunia usaha, dapat terus bergulir berkat pemanfaatan teknologi yang banyak didorong oleh peran para generasi muda. Kemudian para duta kebiasaan baru, para influencer muda yang sangat membantu pemerintah dalam menyebarkan informasi bermanfaat bagi masyarakat."Anak-anak muda yang sangat fasih dengan teknologi informasi ini berperan besar dalam hal distribusi informasi dan menekan penyebaran hoaks yang merugikan masyarakat," kata Sumpah Pemuda ke-93 diperingati dengan tema 'Bersatu, Bangkit dan Tumbuh' untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Dia menekankan, bahwa tema Hari Sumpah Pemuda tahun ini, sangat sesuai dengan prinsip pengendalian pandemi."Dengan menguatkan sinergi serta kolaborasi, kita dapat bangkit bersama kemudian tumbuh menjadi lebih baik, lebih kuat," menegaskan hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Tema 'Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh' ini secara umum ditujukan untuk seluruh elemen bangsa, dan khususnya bagi para generasi muda."Momentum Hari Sumpah Pemuda harus mampu jadi penguat semangat persatuan kita untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh, salah satunya melalui kewirausahaan pemuda," itu, dia mengatakan, pemuda harus saling memberi contoh dalam penerapan protokol kesehatan yang baik dan mentaati aturan PPKM di wilayahnya."Kita percaya para pemuda telah memiliki pemahaman yang baik mengapa kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, taat peraturan PPKM, juga melakukan vaksinasi. Kita harapkan peran serta mereka dapat menjadi teladan yang baik di lingkungan masing-masing," hanya vaksinasi untuk diri sendiri, Johnny juga mengimbau para pemuda dapat mengajak dan mendorong orang tua atau keluarga usia remaja lainnya untuk divaksinasi, karena saat ini perlu dilakukan percepatan vaksinasi bagi kelompok lansia dan remaja. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Satgas Covid Ajak Warga Rayakan Kemerdekaan di Rumah Digital rah/rah
MenporaTegaskan APG Siap Digelar, Indonesia Fokus Sukses Penyelenggaraan dan Prestasi. Olahraga Friday, 29 Jul 2022, 16:57 WIB. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap para atlet Indonesia dapat mendulang prestasi terbaik. Indonesia sudah siap menggelar ASEAN Para Games (APG) 2022.Jakarta - Pemerintah konsisten bekerja sama dengan seluruh pihak baik dari hulu maupun ke hilir dalam menangani pandemi COVID-19. Kasus aktif nasional pada 4 Oktober 2021 telah turun ke kasus. Angka ini jauh lebih rendah dibanding Juli 2021 yang mencapai kasus. “Ini membuktikan bahwa penanganan Covid-19 melalui mekanisme PPKM dari hulu ke hilir dan juga isolasi terpusat beserta persiapan Rumah Sakit dan vaksinasi menjadi kunci dari penurunan kasus,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Kader Bangsa Fellowship Program, seperti dikutip Rabu 6/10/2021. Penurunan kasus melalui penerapan PPKM ini dikatakan Airlangga membuka peluang pemulihan ekonomi nasional untuk kembali bergerak. Pada situasi ini, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan tidak boleh abai serta pelaksanaan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, harus terus diintensifkan. “Tindakan 3T testing, tracing, dan treatment juga terus dilakukan karena ini dapat melacak secara epidemiologi siapa yang terdampak ataupun terkena COVID-19 dan siapa kontak eratnya. Ini perlu terus dilacak agar kita dapat memotong sebaran Covid-19,” tutur Airlangga. Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi, respons kebijakan yang tepat, termasuk kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat. Penciptaan lapangan kerja juga terus didorong Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan menyangga terkait dengan mereka yang terdampak oleh PHK. “Kita ketahui bersama, semua negara berupaya mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk Indonesia. Kita bersyukur di tahun kuartal II tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen yoy. Ini membuktikan kita bisa keluar dari resesi dan diperkirakan di akhir tahun kita bisa tumbuh antara 3,7 sampai 4,5 persen,” ujar Menko Airlangga. Bioavtur Hasil Inovasi Anak Negeri, Menko Airlangga Bangga Airlangga Hartarto Bongkar Alasan Sawit Sangat Penting buat Indonesia Resmi Berdiri, Kampus Monash University Indonesia Diharapkan Beri Sumbangsih ke Indonesia * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan positivity rate secara nasional sudah di bawah angka standar WHO, yakni di bawah 5 persen. Kasus aktif sekitar 50 ribuan dan kasus harian di bawahKonektifitastetap harus dijaga. Minimal kita siap menjadi pemimpin di tingkat ASEAN,†urai Andi. Dalam kesempatan itu Andi Mallarangeng juga menyinggung peran para pemuda Indonesia yang sangat dibutuhkan di era saat ini. Pemuda Indonesia harus berkarya sesuai tanggungjawabnya masing-masing dengan dilandasi semangat dan jiwa sumpah pemuda.
- Presiden Joko Widodo mengakui tidak seluruh pemuda Indonesia bisa menikmati pendidikan tinggi. Oleh karena itu, mantan Wali Kota Solo itu ingin agar pemuda yang lebih paham bisa mendorong pemuda yang tidak beruntung untuk memahami dunia masa kini. Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan hari peringatan Sumpah Pemuda ke-93 sebagaimana ditayangkan Sekretariat Presiden, Kamis 28/10/2021. “Saya memahami bahwa tidak semua pemuda Indonesia mempunyai kesempatan untuk menikmati pendidikan tinggi. Memahami dunia yang penuh disrupsi, memahami dunia yang menuju ke mana, memahami perkembangan iptek terbaru,” kata Jokowi. Namun demikian, kata dia, harus ada pemuda Indonesia yang lain, yang memberitahu kepada yang belum tahu, yang meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kepada yang kurang, yang meningkatkan kesejahteraan kepada yang miskin, yang membuat semua anak Indonesia mempunyai kontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa. “Itulah esensi kepemimpinan,” kata Jokowi. Jokowi menilai kepemimpinan harus bisa membantu yang tidak bisa menjadi bisa dan yang bisa menjadi lebih baik. Pemimpin bukan dilihat dari posisi atau jabatan, tetapi bagaimana pengaruh, menjadi inspirasi hingga membuat visi menjadi kenyataan. Jokowi mengingatkan, Indonesia dibangun bukan karena keseragaman, tetapi keberagaman dari suku, bahasa, warna kulit, hingga agama. Kini, Indonesia harus tetap bersatu dalam menghadapi disrupsi dunia yang mulai berubah dari zaman analog menjadi digital dan pemuda memiliki peran penting di tengah disrupsi tersebut. "Anda para pemuda adalah lahir tumbuh dan dewasa di era digital. Kita para generasi pendahulu adalah warga pendatang. Migran digital. Kini di era digital pemuda kembali mempunyai peran sentral,” kata Jokowi. Jokowi menilai pemuda adalah kekuatan terbesar Indonesia. Para pemuda harus berani mengambil risiko dan merebut peluang. Pemuda harus inovatif dan membawa perubahan di tengah era digital. Pemuda pun tidak boleh dibatasi umur dalam berkembang. “Usia bukan batasan, bukan pula jaminan. Kita semua harus tetap muda. Yang muda harus terus bekali diri dengan yang terkini, yang terbaru. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri mengadopsi cara-cara baru dalam berfikir dan bekerja," tegas Jokowi. Jokowi mencontohkan bagaimana pemuda Indonesia bisa membawa perubahan dan menjadi pemain global lewat pertumbuhan startup di Indonesia. Selain itu, tidak sedikit seniman muda maupun atlet muda Indonesia mengharumkan nama bangsa. Oleh karena itu, para pemuda Indonesia harus bisa membawa perubahan dan memenangkan kompetisi global. "Dalam dunia yang penuh disrupsi waktunya kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi. Pemimpin yang menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi. Pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap harus humanis. Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja dan yang terlebih penting pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” tegas juga Kapolres Nunukan Pukul Anggota Fenomena Gunung Es Kekerasan Polisi Kasus Diklat Menwa UNS & Bahaya Pendidikan Militeristik di Kampus Motif di Balik Barang Sitaan KPK Bisa Dilelang Meski Belum Inkrah - Sosial Budaya Reporter Andrian Pratama TaherPenulis Andrian Pratama TaherEditor Abdul Aziz
Liputan6com, Jakarta Pada peringatan Sumpah Pemuda hari ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan pentingnya semangat pemuda untuk Indonesia yang lebih maju. "Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara. Pemuda juga harapan bagi dunia. Pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia," ungkap Muhadjir Effendy saat menjadi Jakarta - Peringatan Hari Sumpah Pemuda harus menjadi tonggak baru para pemuda untuk memantapkan dan mengkonsolidasikan langkah-langkah terbaik dan nyata dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Peringatan hari ini mengingatkan kita kembali akan "sejarah kesadaran" anak-anak bangsa pada 91 tahun silam. Kesadaran pemuda-pemudi bangsa yang melahirkan satu kesatuan pemikiran besar dan visi kebangsaan yang jauh melampaui zamannya, hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya pada 1945, serta menjadi landasan bagi Indonesia masa depan yang akan kita songsong ini kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan kecepatan dan kemudahan arus informasi dan komunikasi. Lompatan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah menembus batas-batas kedaulatan negara. Apa yang terjadi di belahan dunia di mana pun dengan seketika dapat kita informasi dan komunikasi yang semakin mudah dan terbuka memberikan banyak peluang bagi kemajuan bangsa. Tetapi pada saat yang bersamaan kemudahan arus informasi dan komunikasi juga membawa ancaman ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa kita, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita. Dengan membonceng fenomena globalisasi, nilai-nilai individualisme, liberalisme, dan ekstremisme telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis dan masif, seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di kaitan ini, saya selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praksis saat ini kita masih mengalami tantangan dalam membumikan ideologi negara, yaitu Pancasila. Sekurang-kurangnya ada lima tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara kedua, adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis ketiga, adalah masih lebarnya kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai keempat, adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara kelima, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat. Hal ini diperparah dengan semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi dan insentif terhadap prestasi dan praktik-praktik yang meyakini, melalui semangat hari Sumpah Pemuda, para anak-anak muda milenial kita akan terus melahirkan pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan semua harus sadar, dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, yang berkarakter Pancasila, yang toleran, dan yang berakhlak mulia. Karenanya, kita butuh SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras, serta berdedikasi tinggi. Indonesia membutuhkan generasi muda yang penuh inovasi; yang mampu membalik ketidakmungkinan menjadi peluang; yang mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan; yang mampu membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan; yang mampu mengubah kesulitan menjadi kemampuan; yang mampu mengubah sesuai yang tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa meyakini, para Pemuda kita mampu berkontribusi besar dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dalam periode kedua ini menitikberatkan pada pembangunan sumber daya sebab itu, mari kita merapatkan barisan untuk bersama-sama, bergotong royong memikul berbagai tantangan yang berat, yang membentang di hadapan kita. Mari kita bangun rumah besar Indonesia, rumah Pancasila, rumah yang hangat dan nyaman bagi seluruh anak bangsa, rumah untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama untuk mewujudkan Indonesia yang gemilang di masa depan. Dan sekali lagi, Pemuda Pancasila harus mampu berkontribusi dalam membangun rumah besar Pancasila bangsa sangat bergantung dengan kualitas sumber daya manusianya, selaras dengan itu, MPR konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR yang pada hakikatnya adalah pembangunan jati diri bangsa Pilar MPR itu adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, adalah konsensus negara yang harus dijunjung tinggi; serta Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semangat perekat di tengah untaian keragaman bangsa yang terus memperkukuh empat pilar MPR dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus yakin bahwa cita-cita Indonesia masa depan yang lebih baik akan segera terwujud. Meskipun berbagai tantangan dan rongrongan terhadap keutuhan bangsa dan negara selama ini kita alami, tetapi yang lebih membanggakan dan harus kita syukuri adalah sampai hari ini Indonesia masih tetap kokoh bersatu sebagai bangsa yang merdeka dan Soesatyo Ketua MPR, Kepala Badan Bela Negara FKPPI mmu/mmuLiputan6com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan deklarasi para pemuda dunia yang tergabung dalam forum Youth 20 direalisasikan pada tataran pemerintah daerah di Ibu Kota karena menentukan masa depan bangsa. "Kami di DKI siap bekerjasama dengan delegasi Y20 Indonesia untuk melaksanakan komunike yang akan disepakati," kata Anies saat jamuan makan malam delegasi Y20 di - Disruspsi yang diwarnai lompatan-lompatan teknologi saat ini merupakan ujian bagi generasi penerus bangsa. Untuk menjawab tantangan itu, para pemuda harus mampu membentuk dirinya menjadi pembelajar. "Generasi muda adalah harapan bangsa ini sebagai generasi penerus yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini di masa depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam acara Dengar Pendapat Masyarakat bertema Generasi Perubahan di Yayasan Santrendelik, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 15/12 malam. Hadir pada acara tersebut antara lain CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib, Amelia Anggraeni Anggota DPR RI 2014-2019, Lutfi Asyaukanie Dosen Universitas Paramadina dan para pemuda pesantren kontemporer di bawah Yayasan Santrendelik. Menurut Lestari, dalam sejarah bangsa ini peran para pemuda sangat sentral dalam mewujudkan kemerdekaan dan membentuk negara Indonesia. Bahkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dari kesepakatan segenap anak bangsa yang ketika itu usianya masih terbilang belia dan kebanyakan berstatus mahasiswa. Di tengah terjadinya berbagai perubahan dewasa ini, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, generasi muda harus membangun dirinya sebagai pembelajar agar mampu bertahan dan meneruskan kiprahnya dalam siklus kehidupan yang terus berputar. Belajar, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tidak melulu dilakukan secara formal lewat lembaga pendidikan, tetapi bisa juga secara informal dan menjadikan belajar bagian dari keseharian kita. Agar bisa menjadi pembelajar, jelas Rerie, harus berpegang pada lima hal yaitu para pemuda harus memiliki tatanan sistem berpikir system thinking, mampu menguasai diri personal mastery, memiliki model mental atau pandangan tentang dunia mental model, mampu merumuskan dan membagikan visi shared vision dan membangun kebiasaan “belajar” dan berpikir bersama team learning. Yang tidak kalah penting, ujar dia, dalam proses tersebut harus dibuka ruang untuk melakukan kesalahan. Karena menghadapi kesalahan itulah sejatinya belajar. Generasi muda, tegas Rerie, harus menjadi orang-orang yang qualified, yaitu orang yang tahu kalau dia tahu dan tahu kalau dia tidak tahu. Jadi bila tidak tahu, jangan sok tahu, serahkan saja pada orang yang tahu. Karena setiap orang, tambah dia, sejatinya memiliki kecakapan masing-masing di bidangnya. "Sehingga untuk menjadi pemimpin kita harus memiliki kemampuan mengorkestrasi berbagai potensi kemampuan yang dimiliki para anggota tim itu," ujar Rerie. Pemimpin yang baik, jelas Rerie, harus mampu mencetak pemimpin yang lebih baik dari dirinya dan tahu kapan dia harus berhenti untuk memberi kesempatan pada penerusnya. Sejumlah kemampuan tersebut harus terus diasah di masa muda, sehingga pada waktunya generasi penerus siap menerima tongkat estafet kepemimpinan negeri ini. Pemimpin masa depan harus mampu menghadapi potensi ancaman krisis multidimensi, seperti yang terjadi saat ini. Kondisi itu, tegas Rerie, harus dijawab oleh anak-anak bangsa yang qualified dan memiliki fondasi nilai-nilai kebangsaan yang bersumber pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.*
Parapemuda Indonesia harus siap? menjadi contoh kedisiplinan; memimpin generasi tua; menguasai ilmu pengetahuan; menjadi pelopor kebangkitan nasional; Semua jawaban benar; Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. menjadi pelopor kebangkitan nasional.
BERI aku orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Sebuah ungkapan luar biasa dari Bung Karno terkait dengan peran pemuda. Melalui Presidensi G-20 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, Indonesia mendorong pemulihan ekonomi global yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan. Forum kerja sama multilateral ini menjadi wadah untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang di dunia, dan mengakselerasi pemulihan di sisi kesehatan dan ekonomi. Melalui G-20, pemuda Indonesia dapat memberikan andil besar dalam menentukan arah kebijakan serta menjadi wadah konsultasi resmi bagi kaum muda di seluruh negara G-20 untuk berdiskusi masalah global. Kesempatan memperkuat peran pemuda dalam Presidensi G-20 ini menjadi semakin besar karena didorong juga dengan kondisi Indonesia yang saat ini memiliki piramida penduduk. Menurut data dari Bappenas, piramida penduduk Indonesia didominasi usia produktif yaitu pada rentang usia 20-40 tahun, terbanyak di usia 30-an. 'Dari Kita Dulu', itulah yang mampu menjadi jargon para kaum muda dalam berpartisipasi aktif di Presidensi G-20 Indonesia. Tak harus dalam lingkup yang luas, Presidensi G-20 memiliki kesempatan untuk mendorong kaum muda Indonesia sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus. Lebih dari itu, para pemuda Indonesia pun mampu mewujudkan penyegaran dalam beberapa aspek yang turut menjadi fokus di Jalur Sherpa G-20. Jalur Sherpa membahas isu-isu ekonomi nonkeuangan seperti sektor energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, antikorupsi, lingkungan, hingga perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tentang beberapa isu penting yang perlu menjadi fokus kaum muda secara nasional dan global, yaitu ketenagakerjaan, transformasi digital, lingkungan, khususnya terkait transisi dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi sirkular, serta keberagaman dan inklusivitas. Dalam aspek ketenagakerjaan, Presidensi G-20 Indonesia mampu menggali potensi Indonesia untuk memperluas lapangan kerja, utamanya pada sektor pariwisata. Berdasarkan catatan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI, saat ini jumlah kamar hotel bintang dan tidak berbintang di Bali berjumlah sekitar 160 ribu. Tingkat okupansinya berkisar 40an%. Untuk menjaga kinerja bisnis, saat ini para pelaku usaha hotel di Bali berstrategi menawarkan potongan harga alias diskon hingga 40% serta bekerja sama dengan agen pariwisata. Hal ini mampu menjadi angin segar bagi pariwisata, khususnya di Bali untuk membangkitkan geliat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati elok paras Bali. Tak hanya itu, jika melihat dari sepak terjang Indonesia dalam lingkup global, banyak peran yang telah dimainkan oleh Indonesia dalam isu pariwisata seperti perhelatan world superbike WSBK dan perhelatan ajang balap internasional MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Peran global inilah yang diharapkan mampu menjadi amunisi semangat para kaum muda untuk memberikan sinyal akan kesiapan Indonesia di kancah dunia. Laku para pemuda Indonesia pun memilliki sepak terjang yang baik pada aspek entrepreneurship kewirausahaan. Melihat dari isu ekonomi kreatif, generasi muda tidak hanya berperan sebagai job seeker, namun bisa menjadi job creator. Hal yang menarik adalah tren karya anak bangsa yang semakin nyentrik! Salah satunya tampilan Presiden Jokowi yang semakin keren karena menggunakan jaket custom edisi terbatas dengan tema G20 Indonesia. Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, jaket tersebut merupakan buatan produsen lokal asal Kota Bandung, Rabbit and Wheels. Jaket tersebut didominasi warna hitam dengan sedikit aksen warna hijau tua di bagian lengan dan bahu. Di bagian depan jaket, terbentang tulisan G20 Indonesia 2022 dengan slogannya Recover Together, Recover Stronger tersemat di bagian dada sebelah kiri. Jaket G20 Indonesia tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak karya anak bangsa yang menarik dan telah dipasarkan baik secara daring maupun luring. Hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh para kaum muda Indonesia untuk menjadikan Presidensi G-20 Indonesia sebagai momentum untuk menarik perhatian dunia. Kaum muda Indonesia juga mampu berperan aktif dalam transformasi digital. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan fintech selama beberapa tahun terakhir sangat fenomenal. Banyak sekali bermunculan produk dan layanan digital yang inovatif dan kompetitif. Program riil yang dibangun oleh pemuda, seperti sejumlah digital platform dalam pembayaran elektronik, medium untuk belajar, serta melakukan e-niaga bisa menjadi solusi bagi tantangan pengembangan literasi digital yang menjadi fokus pemerintah. Hal ini didukung pula dengan kehadiran berbagai perusahaan unicorn dan decacorn di Indonesia. Terlebih lagi, komposisi masyarakat juga akan didominasi oleh anak-anak muda, para digital-natives yang adaptif terhadap perubahan teknologi, dan akan menjadi aktor utama konsumsi global di masa depan. Kaum muda Indonesia juga mampu berperan aktif dalam menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satunya melalui ekonomi melingkar circular economy, yaitu konsep pemanfaatan sampah dalam memanfaatkan nilai suatu barang hingga tidak ada yang terbuang. Menjadi game changer dalam menciptakan pola hidup bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa hal yang dekat dengan kita, mampu membawa dampak berubahan yang besar. Berdasarkan data Indonesia National Plastic Action Partneship yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya, dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut. Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85 ribu ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150 ribu ton per hari pada 2025. Jumlah ini didominasi sampah rumah tangga yang berkisar antara 60-75 persen. Kaum muda memiliki peluang untuk memberikan pengaruh perubahan perilaku guna memandu jaringan yang lebih besar menuju gaya hidup yang tidak melebihi batas kemampuan support dari bumi. Memisahkan sampah menurut kategorinya, menggunakan tas daur ulang, botol minum, hingga mengolah sampah organik mampu menjadi pilihan implementasi ekonomi melingkar yang dapat dilakukan oleh para kaum muda. Saatnya yang muda untuk peduli. DariKitaDulu diharapkan mampu mendorong para kaum muda Indonesia untuk menjadi game changer di antara berbagai game players yang akan terlibat aktif pada Presidensi G-20 Indonesia. Efek domino dari para kaum muda inilah yang menjadi titik terang bagi Indonesia untuk bangkit bersama. Make the wave! Peserta Bimbingan Teknik Penulisan Siaran Pers Ditjen IKP KominfoKarakterpemuda baik menurut Islam yang selanjutnya adalah harus menjadi pribadi yang positif, artinya dia ingin selalu menjadi lebih baik setiap harinya. Sebagai pemuda yang baik kita harus mempunyai sikap yang konsisten. "Sedikit demi sedikit tetapi istiqomah akan lebih baik daripada besar namun musiman," tegas Habib Husein.
Menyambut hari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober. Sudah sejauh manakah peran pemuda Indonesia di tengah arus globalisasi saat ini? Sebagai sang penerus masa depan bangsa. Pemuda adalah salah satu aset penting yang harus hanya Indonesia, hampir semua bangsa di dunia pastinya memerlukan peran pemuda untuk masa depan bangsanya. Dari hal tersebut tentunya kita bisa berkaca, karakter apa saja yang diperlukan pemuda millennials Indonesia saat ini untuk memajukan Indonesia. Penasaran? Simak di bawah Utamakan aksi daripada beradu dan kerja nyata tentunya lebih berharga daripada hanya adu opini tak berujung. Karakter ini diperlukan dalam segala sisi kehidupan. Sebagai pemuda millenials yang dituntut harus siap dengan segala sesuatu yang serba cepat. Jangan hanya pandai merangkai kata lewat opini saja namun akan sangat lebih baik tuangkan opinimu menjadi aksi nyata demi kemajuan bangsa2. Asah bakat dan pemuda yang kreatif dan berbakat sebenarnya cukup universal. Jikapun kamu saat ini mahasiswa, anak SMA bahkan bekerja pun kamu sebenarnya bisa berkreasi serta unjuk bakat. Misal kamu seorang mahasiswa, rajin-rajinlah belajar. Raih prestasi sebanyak mungkin dan banggakan orangtuamu. Sepele memang, tapi percayalah itu adalah sebuah langkah kecil darimu untuk kemajuan bangsa. Baca Juga 5 Alasan Anak Muda Mesti Memiliki Will Power 3. Buang sifat adalah kelemahan yang berbahaya bagi pemuda di tengah era globalisasi saat ini. Buang sifat malasmu, cobalah lebih produktif dengan mengikuti kegiatan macam olahraga dan kegiatan positif lainnya. Jadi buang sifat malasmu! 4. Berjiwa sosial sosial pun adalah karakter penting yang harus dikembangkan pemuda Indonesia. Tidak harus langkah besar, cobalah hal-hal kecil macam ikut gotong royong di tempat kamu tinggal dan bertegur sapa dengan tetanggamu pun adalah hal yang bisa meningkatkan jiwa Memiliki kegemaran tingkat melek literasi di Indonesia yang konon katanya rendah. Ada baiknya sebagai pemuda millenials Indonesia mencoba untuk lebih gemar membaca. Sisi positif dari gemar membaca yaitu pikiranmu tidak monoton dan tentunya akan lebih membuka Pekerja keras dan karakter pekerja keras dan disiplin jika kamu ingin menjadi pemuda yang berperan dalam kemajuan bangsa. Kerja keras serta disiplin tentu memberi nilai lebih terhadap dirimu. Jika hal tersebut diterapkan oleh semua pemuda Indonesia. Pastinya bangsa ini punya masa depan yang Cinta adalah karakter cinta damai. Tidak ada permusuhan yang menyenangkan, hal tersebut selalu memiliki efek yang merugikan. Tentunya dimomen sumpah pemuda ini, kita sebagai pemuda bisa lebih merefleksikan diri sudah sejauh mana kita cinta Indonesia dengan aksi nyata. Buang jauh perbedaan, satukan hati demi Indonesia yang lebih hari sumpah pemuda! Baca Juga Pemberani, 5 Pemuda Muslim Dunia Ini Bisa Jadi Panutan Generasi Muda IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
.